FULL WARNA – Sebagai pelaku bisnis, kartu nama merupakan alat penting untuk menampilkan sisi professional dari bisnismu. Melalui kartu nama kamu bisa menyampaikan pada si penerima bahwa kamu adalah partner kerja terbaik bagi mereka. Oleh karenanya, kartu nama harus di buat sempurna dan jangan memilih desain yang asal-asalan. Begitu menerima kartu nama mu, mereka langsung menyimpannya, bukan malah di buang.
Kalau kamu masih bingung membuat kartu nama yang bisa mmeberikan kesan profesional. Ada tips sederhana yang bisa kamu cermati berikut ini!
Dalam kartu nama ‘content is the king’ artinya isi kartu nama adalah hal yang harus diutamakan, bahkan desainer handal pun berpatokan pada kontennya dalam membuat desain kartu nama. Nggak perlu menggunakan desain yang terlalu rumit, kartu nama yang dibuat dengan desain bagus terkadang cenderung mengabaikan kontennya, sehingga banyak huruf/tulisan malah jadi nggak kebaca. Padahal, biasanya setelah klien menerima kartu nama mu, merek langsung scan barcode melalui smartphone nya. Jadi, gunakan font standar yang mudah dibaca ya.
Terlalu banyak ornamen dan warna yang mencolok malah membuat kartu namamu semakin nggak menarik. Orang yang menerima akan kesulitan membaca konten kartu nama mu jika desain terlalu rumit. Jadi buat desain kartu nama mu dengan sederhana.
Sebagian orang berpikir kalau kartu nama yang bentuknya meliuk-liuk, unik, dan lucu bisa membawamu ke hubungan relasi yang diinginkan. Sebetulnya, klien atau mitra nggak akan melihat itu, mereka hanya butuh kartu nama dengan ukuran yang pas dan mudah diambil dari banyaknya tumpukkan kartu nama. Oleh sebab itu, gunakan ukuran kartu yang standar, misal 3,5 x 2″. Ukuran ini sudah ideal, bisa masuk dompet, saku, atau kantong.
Setelah ditulis informasinya, sortir kembali konten yang sudah kamu buat. Informasi standar yang ada pada kartu nama biasanya meliputi nama lengkap, nama perusahaan, jabatan, alamat, nomor telepon, dan media sosial. Lupakan tentang informasi yang nggak penting buat mitra.
Kartu nama memang nggak sejenis dengan brosur atau selebaran, tetapi ia mengikuti asas seperti brosur yaitu, di scan sekali saja. Berangkat dari hal itu, biarkan bagian belakang kartu nama mu tetap kosong. Ruang kosong yang tersedia ini bisa digunakan penerima untuk menuliskan sendiri tambahan informasi. Selain itu, penerima juga nggak perlu membolak-balikkan kartu nama untuk melihat informasi.
Berusaha memberikan kesan baik pada seseorang memang diperlukan, apalagi ini menunjang kekuatan relasi bisnismu. Kartu nama sebagai bentuk profesionalitas secara simbolis, justru terlihat menarik perhatian apabila ngga dibuat neko-neko. Jadi, jangan salah persepsi ya.